Rabu 20 Nov 2013 13:44 WIB

REI: Swasta Lebih Berperan Dalam Sektor Perumahan

Perumahan (ilustrasi)
Foto: Antara
Perumahan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Real Estat Indonesia (REI) menyatakan pihak swasta lebih berperan dalam pembangunan sektor perumahan dibandingkan dengan pemerintah padahal program backlog (kekurangan rumah) dinilai masih besar di Tanah Air.

"Berdasarkan penelitian yang dilakukan orang REI, yang dikerjakan pemerintah hanya 5 persen, sedangkan 95 persen dikerjakan oleh swasta, di mana sekitar 80 persennya dilakukan oleh anggota REI," kata Ketua Umum REI Setyo Maharso dalam jumpa pers tentang Musyawarah Nasional REI 2013 di Jakarta, Rabu (20/11).

Menurut Setyo, penelitian tersebut seharusnya menjawab perdebatan yang terjadi selama ini yang menganggap bahwa REI tidak membangun rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah harus lebih aktif dalam mengeluarkan kebijakan yang tepat karena masih terdapat persoalan di dalam sektor perumahan nasional. "Masih banyak PR (pekerjaan rumah), seperti bagaimana mengurangi backlog," ujarnya.

REI, ujar dia, telah banyak memberikan saran antara lain dengan usulan kenaikan harga rumah bersubsidi sehingga pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah bisa terjangkau oleh beban biaya yang dikeluarkan pengembang.

Kementerian Perumahan Rakyat mendorong pencapaian target kredit pemilikan rumah (KPR) dari program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2013 guna membantu masyarakat mendapatkan rumah. Tahun ini KPR FLPP ditargetkan sebanyak 121 ribu rumah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement