REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Aparat Kepolisian Resor Jepara, Jawa Tengah, siap membantu pengamanan situs yang menjadi tempat ditemukannya bangkai kapal selam milik tentara Nazi, Jerman, di perairan Laut Jawa, tepatnya di Karimunjawa, Jawa Tengah (Jateng).
"Pada prinsipnya, kami siap membantu pengamanan kawasan situs tersebut. Akan tetapi, hingga kini kami belum mendapatkan informasi yang akurat soal penemuan kapal selam tersebut," kata Kapolres Jepara, AKBP Muhammad Taslim Chairuddin di Jepara, Kamis (21/11). Apalagi, lanjut dia, temuan tersebut terkait dengan sejarah kepurbakalaan.
Selain itu, kata dia, kepolisian setempat juga belum menerima laporan resmi terkait temuan kapal selam di Laut Jawa tersebut. Menurut dia, Polisi berupaya berkomunikasi dengan pihak terkait. Berdasarkan pemberitaan di beberapa media "online", kata dia, situs tersebut ditempuh dengan perjalanan air selama 10 jam sehingga bisa memunculkan asumsi masuk wilayah lain.
"Lokasi temuan kapal selam tersebut memang perlu diketahui secara pasti, masuk yuridiksi Kabupaten Jepara atau tidak, karena terkait pula dengan wilayah hukum Polres Jepara," ujarnya. Ia mengakui, jangkauan Polisi Air yang ada saat ini juga terbatas sehingga untuk pengamanan situs yang lokasinya cukup jauh juga menjadi pertimbangan.
Sementara itu, Camat Karimunjawa, Nuryanto mengakui, sebelumnya memang ditemui perwakilan dari tim peneliti situs yang diinformasikan adanya temuan bangkai kapal selam Jerman untuk meminta izin melakukan pemetaan. "Kami juga sempat mengingatkan kepada mereka untuk memberikan informasi terkait kemungkinan adanya temuan untuk dilaporkan kepada pemkab," ujarnya.
Namun, kata dia, hingga kini belum mendapatkan informasi soal adanya temuan bangkai kapal selam Jerman tersebut. "Jika benar jarak tempuhnya mencapai 10 jam dari Pulau Karimunjawa, dimungkinkan lokasinya sudah masuk wilayah perairan Kalimantan dan bukan perairan Jepara," ujarnya.
Hanya saja, kata dia, untuk mencapai lokasi situs tersebut, diperkirakan lebih dekat dari Karimunjawa. Apabila lokasi yang dimaksud merupakan perairan Pulau Karang, Karimunjawa, katanya, berdasarkan informasi yang berkembang dari para nelayan setempat memang sering ditemukan bangkai kapal yang tenggelam dan menjadi rumpon.
Temuan kapal selam yang sudah berusia puluhan tahun tersebut, katanya, memang bisa menjadi daya tarik wisatawan di Pulau Karimunjawa. Namun, dengan jarak tempuh menuju lokasi yang membutuhkan waktu 10 jam dan dimungkinkan berada di kedalaman laut yang cukup dalam, tentunya sulit diwujudkan untuk menjadi daya tarik wisata.