Jumat 22 Nov 2013 13:33 WIB

Ratusan KK Terancam Bencana Longsor

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Dewi Mardiani
Dua warga menunggu surutnya air luapan Bengawan Solo
Foto: Republika/Ditto Pappilanda
Dua warga menunggu surutnya air luapan Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar meminta 326 kepala keluarga (KK) bermukim di daerah rawan bencana longsor untuk waspada saat memasuki musim hujan. Mereka tinggal di tiga kecamatan, yaitu Kerjo, Matesih, dan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

''Warga kami minta segera keluar rumah jika terjadi hujan deras sepanjang siang-malam. Ini untuk meghindari jika sewaktu-waktu terjadi longsor,'' pinta Aji Pratama Heru, Kepala BPBD Kabupaten Karanganyar, Jumat (22/11).

Aji mengatakan, saat ini terdapat empat titik desa yang berstatus waspada. Tanah ambles di Dusun Guyon (Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu) serta Dusun Banaran (Kecamatan Kerjo) yang terancam tanah longsor dari sebuah bukit yang di bawahnya dihuni 150 KK. Pantauan Desa Semiri dan Desa Dukuh terdapat 176 rumah sudah retak menunjukkan gejala longsor.

Untuk itu, tim BPBD yang ditugaskan memantau, bekerja sama dengan warga sekitar untuk terus melaporkan perkembangan, terutama saat terjadi hujan deras. ''Kita telah memasang alat yang dapat mengetahui jika akan terjadi longsor, serta telah melakukan sosialisasi kepada warga tentang tanda tanda akan terjadi longsor,'' tambahnya.

Petugas BPBD juga memantau perkembangan melalui alat yang telah dipasang berupa early warning system yang sudah dipasang di titik rawan. Selain itu, BPBD juga memberikan sosialisasi tentang tanda-tanda awal akan terjadinya tanah longsor.

Tanda-tanda awal adalah hujan deras sepanjang hari. Penghuni Wajib keluar dari rumah untuk memantau apakah banyak kerikil sebesar kepalan tangan yang runtuh dari bukit, serta apakah pepohonan masih berdiri tegak, atau tidak, karena itu merupakan pertanda akan terjadi longsor.

Selain itu, BPBD juga meminta warga mewaspadai banjir dan puting beliung, seperti mereka yang tinggal di dataran rendah, khususnya dekat Sungai Bengawan Solo. Daerahnya antara lain Dusun Daleman, Ngringgo, Jaten; Dalon, Desa Ngringgo, Kecamatan Jaten; Desa Waru, Kebakramat; Desa Kebak, Kebakramat; Desa Jeruksawit, Gondangrejo; dan Desa Kragan, Gondangrejo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement