REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Sistem Komunikasi Multimedia Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kelik Budiana mengatakan teknologi global system for mobile communication (GSM) punya banyak kelemahan. Bahkan, teknologi yang banyak digunakan di Indonesia ini mudah disadap.
"Teknologi GSM mudah disadap karena banyak celah," ujar Kelik di Gedung BPPT Jakarta, Jumat (22/11).
Penyadapan, jelasnya, bisa dilakukan ketika data sedang berjalan atau dengan membuat Base Transceiver Station (BTS) palsu. Karenanya, perlu enkripsi atau pembungkusan data pesan yang disampaikan tersebut.
"Enkripsi bisa dilakukan melalui perangkat yang digunakan," katanya.
Ia pun mencontohkan, pemberian aplikasi enkripsi perangkat telepon seluler presiden dan jajarannya. Jika diberi aplikasi itu, maka apa yang disampaikan presiden tidak sama dengan yang diterima penerima pesan.
"Untuk membukanya perlu didekripsi melalui kunci-kunci yang hanya penerima pesan yang tahu."
Aplikasi itu sudah lama tersedia dan banyak yang sudah memanfaatkannya. Ia bahkan menjamin tingkat keamanannya sangat tinggi sehingga penyadap sulit mencari celah.