REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Sutarman menyayangkan dan menyesali aksi diduga bunuh diri yang dilakukan anggotanya Brigadir BS (31 tahun) di Polres Nganjuk, Jawa Timur. Kapolri mengatakan, saat ini tim di lokasi kejadian tengah melakukan pendalaman.
“Saya telah terima laporannya kemarin. Sepertinya ada kesalahan (yang dilakukan BS) sehingga ia tak kuat menahan malu da akhirnya mengambil langkah itu,” ujar Sutarman di Mabes Polri Senin (25/11).
Sutarman mengatakan, terkait dugaan awal latar belakang yang diketahuinya, kepolisian setempat sedang melakukan penelusuran seperti apa masalah sebenarnya. Disinyalir, BS pernah melakukan pencurian dan ketahuan, tak tahan dengan malu yang mendera, ia lalu mengakhiri nyawanya.
Kapolri pun berpesan agar langkah yang dilakukan oleh BS tak pernah diulangi oleh anak buahnya di manapun dan apapun masalahnya. “Jangan ambil jalan pintas untuk apapun,” ujar Sutarman.
Sebelumnya, anggota Sabhara Polres Nganjuk, Jawa Timur, BS nekat mengakhiri hidupnya dengan menembakkan senjata api ke bagian dadan pada Ahad (24/11) malam.
Tiga lubang tembakan menganga di dada kiri BS diduga dari senjata V2 yang ia pegang. Diketahui, ia melakukan hal tersebut di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) ketika tengah melaksanakan tugas piket.