REPUBLIKA.CO.ID, NGANJUK -- Kasus tewasnya anggota Sabhara Polres Nganjuk Jawa Timur, Briptu Bambang Setiawan, mulai terkuak. Polda Jatim pun memastikan jika anggotanya tersebut tewas bunuh diri.
Berdasarkan hasil keterangan saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP), Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono mengungkapkan, pihaknya sejauh ini menganalisa bahwa almarhum Bambang murni bunuh diri. Dikatakan bunuh diri karena beberapa alasan.
Alasan pertama tidak ada saksi mata yang langsung melihat saat kejadian. Alasan kedua yaitu posisi peluru menunjukkan kalau Bambang sengaja menembak dirinya sendiri. Letak peluru dari dada kemudian menuju ke punggung. Artinya, Bambang menembakkan senjata dari bawah yaitu dada.
“Padahal tidak mungkin ada orang yang menembakkan senjata dari bawah. Karena posisi Bambang saat bunuh diri sedang duduk berjaga di pos Polres Nganjuk,” ucapnya.
Senjata yang digunakan untuk menembak Bambang juga senjata yang semi otomatis yang sekali ditembakkan bisa mengeluarkan tiga peluru. “Tampaknya Bambang sudah merancang tembakan itu karena senjata itu otomatis,” tuturnya.
Awi menambahkan, mengenai motif mengapa Bambang bunuh diri, bisa jadi karena salah satu dari tiga fakta itu.
Sebelumnya, Bambang ditemukan tewas, Ahad (24/11) sekitar pukul 16.15 WIB dengan tiga luka tembak di dadanya hingga tembus ke punggungnya. Dia tewas dengan posisi duduk di pos penjagaan di Polres Nganjuk.
Di pos tersebut ditemukan senjata semi otomatis V2 Sabhara. Jenazah Bambang telah dimakamkan di TPU Desa Bulakrejo, Tanjunganom, Nganjuk, Senin (25/11). Almarhum meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak.