Selasa 26 Nov 2013 21:40 WIB

PDIP: Parpol Harus Perbaiki Diri

PDI Perjuangan
PDI Perjuangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai partai politik atau parpol harus memperbaiki diri dengan pembenahan internal agar tingkat partisipasi masyarakat tidak rendah.

"Partai-partai politik harus perbaiki diri, misalnya dalam seleksi kader untuk menduduki jabatan strategis harus orang baik dan kapabel," kata Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, Arief Wibowo, di Gedung Jakarta, Selasa.

Dia menilai rendahnya ketertarikan masyarakat disebabkan citra yang buruk dari partai politik di mata masyarakat. Selama ini, menurut dia, parpol dinilai sebagai bagian dari carut marutnya kehidupan kebangsaan.

"Karena itu, sosialisasi dan pendidikan politik perlu dilakukan, harus berikan contoh terutama oleh elit-elit partai," ujarnya.

Dia mengakui selama ini ada masalah di internal partai terutama dalam rekrutmen calon legislatif, menentukan capres, dan calon kepala daerah agar sistemnya diperbaiki.

PDI Perjuangan, menurut dia, sudah melakukan langkah awal untuk mengusulkan kalangan muda untuk menjadi pemimpin. Hal itu bukan sebatas kalah atau menang dalam pertarungan politik namun membawa citra partai dengan semangat perubahan kaum muda.

"Kami usulkan calon muda yang relatif bersih seperti di Jawa Tengah dan Jawa Barat, bukan soal menang atau kalah. Hal ini untuk citra partai yang membawa semangat kaum muda yang ingin perubahan dan keinginan menciptakan pemerintahan yang bersih," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement