Jumat 29 Nov 2013 08:00 WIB

BPBD Sumsel Antisipasi Bencana Alam

Rep: Maspril Aries/ Red: Didi Purwadi
Banjir bandang (ilustrasi)
Foto: pedulikemanusiaan.org
Banjir bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menghadapi musim penghujan yang mulai tiba, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melalukan langkah antisipasi.

Diantara langkah tersebut adalah melaksanakan rapat koordinasi bersama Badan Search and Rescue (SAR) Nasional, Kantor SAR Palembang, dan seluruh instansi/organisasi terkait dengan SAR seperti BPBD Sumsel serta TNI dan POLRI.

Rapat koordinasi yang berlangsung Kamis (28/11) di Hotel Swarna Dwipa dibuka Gubernur Sumsel yang diwakili Kepala BPBD Yulizar Dinoto dengan dihadiri Direktur Bina Ketenagaan dan Pemasyarakatan SAR Ketut Parwa dan Kepala Kantor SAR Palembang Marsono.

Rapat koordinasi yang berlangsung sejak 28-30 November 2013 juga diisi dengan kegiatan latihan SAR. Latihan dilakukan berdasarkan tahapan skenario dalam semua tahapan SAR (SAR Stages).

Menurut Yulizar Dinoto, latihan ini bertujuan untuk mewujudkan standar kemampuan dan keterampilan petugas SAR dalam menunjang penyelenggaraan operasi SAR.

Kepala BPBD Sumsel mengungkapkan bahwa rapat koordinasi sangat penting dilakukan guna menyatukan gerak dan langkah dalam memberi pelayanan kemanusiaan yang terbaik kepada seluruh masyarakat Provinsi Sumsel.

“Sehingga dapat mewujudkan harmonisasi kegiatan SAR dalam satu wadah, baik berupa kegiatan pembinaan, pengembangan, pemeliharaan kemampuan potensi SAR serta mengkoordinasikan operasi SAR di wilayah Provinsi Sumatera Selatan,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement