REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (29/11) pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp 12.018 per dolar AS.
"Setelah mengalami tekanan cukup signifikan biasanya rupiah minim fluktuasi, minimnya sentimen positif di pasar uang dapat membuat tekanan lebih dalam bagi rupiah," kata Analis pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova di Jakarta, Jumat. Namun, lanjutnya, faktor teknikal dapat mendorong nilai tukar rupiah di pasar valas domestik dapat kembali berada di area positif.
Ia mengharapkan data ekonomi Indonesia yang akan dipublikasikan pada awal Desember mengatang mencatatkan hasil positif sehingga dapat menahan tekanan rupiah lebih dalam.
"Inflasi diperkirakan stabil sementara neraca perdagangan diperkirakan masih defisit, namun diharapkan defisitnya semakin menipis sehingga dapat memberi dorongan rupiah untuk menguat," katanya.
Ruly menambahkan bahwa saat ini pemerintah juga sedang fokus pada kebijakan moneter agar defisit neraca transaksi berjalan membukukan perbaikan.
Sementara itu, pada pukul 09.45 WIB nilai tukar rupiah berbalik arah atau menguat sebesar 46 poin menjadi Rp 11.981 per dolar AS.