REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Sutarman meminta jenderal dan perwira di bawahnya memberikan keteladanan. Caranya, dengan menggunakan mobil dinas lebih murah mengingat banyak rakyat yang masih hidup susah.
"Nanti mobil-mobil (kendaraan jenderal) itu paling tinggi Innova, lah. Jangan pakai mobil-mobil yang mewah. Kita enggak elok sekarang masyarakat kita lagi susah. (Beri) keteladanan," katanya di Tangerang Selatan, Senin (2/12).
Menurutnya, dengan mobil dinas yang lebih murah, anggaran bisa diefisiensikan untuk pembinaan dan operasional institusi.
Mobil dinas yang digunakan Sutarman juga Toyota Kijang Innova. Padahal, pejabat Polri biasanya diberikan mobil dinas Toyota Camry.
"Ga usah sungkan-sungkan. Itu sudah dibeli oleh uang negara. Nanti kalau sudah lama dan dia (mobil dinas) harus diganti, gantinya yang seperti ini," ujarnya seraya menunjukan mobil dinas barunya yaitu Kijang Innova berpelat emas bintang empat dengan nomor 1-00.
Sementara itu, lanjut Sutarman, mobil dinas Toyota Land Cruiser warisan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo hanya akan digunakan untuk patroli. Tak hanya itu, ia juga menolak memakai jasa pengawal pribadi (Walpri) yang berjumlah enam orang.
Walpri dikerahkan untuk mendampingi Kapolri dalam melakukan perjalanan ke luar markas besar. Biasanya saat mendampingi dan mengamankan perjalanan Kapolri, terdapat pengawal pembuka jalan dengan motor yang disebut voorijder yang diikuti mobil dinas, Toyota Camry atau Toyota Land Cruiser, kemudian diikuti satu unit mobil Nissan Terano yang ditumpangi walpri.