REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Sebanyak 46 Menteri Perdagangan atau perwakilannya yang termasuk dalam kelompok G-33, mengadakan pertemuan di Hotel Melia, Nusa Dua, Bali, Senin (2/11). Pertemuan itu mengawali kegiatan Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (KTM-WTO) ke-9.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, yang memimpin pertemuan mengatakan, pertemuan itu mendiskusikan upaya-upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan dan pembangunan daerah tertinggal di negara-negara berkembang.
"Pertemuan ini juga menyoroti pentingnya KTM ke-9 dalam memperkuat peranan WTO sebagai organisasi internasional yang menjamin berfungsinya sistem perdagangan multilateral yang sehat, adil, dan dapat memberikan kepastian bagi perekonomian global," katanya.
Dikatakan Gita, dalam pertemuan itu, kelompok G-33 menyepakati dilakukannya reformasi di sektor pertanian dan penyelesaian perundingan Doha Development Agenda (DDA). Didalamnya termasuk mengurangi hambatan perdagangan yang dapat menurunkan produktivitas dan daya saing jutaan petani di negara-negara berkembang.
Kesepakatan lain yang berhasil dicapai dalam pertemuan ini adalah mengenali pemecahan masalah bersama untuk meningkatkan perundingan ke arah yang lebih jelas dan dapat dicapai. Pertemuan juga menekankan pada elemen-elemen dalam perundingan DDA yang dapat menyeimbangkan kepentingan seluruh negara anggota dalam peraturan-peraturan WTO di sektor pertanian.
"Kelompok G-33 menginginkan agar proposal G-33 disepakati, khususnya yang terkait dengan ketahanan pangan. Proposal ini penting mengingat kecendrungan harga bahan pangan dunia semakin tinggi,” tegas Mendag.