REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT -- Sebanyak 343 warga Kabupaten Tanah Karo Provinsi Sumatra Utara, yang terkena erupsi gunung Sinabung kini mengungsi ke Kabupaten Langkat, dan ditampung di balai desa Telagah Kecamatan Sei Bingei.
"Ada 343 warga Tanah Karo yang kini ditampung di pengungsian Langkat," kata Kepala Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat Suranta Sitepu di Sei Bingei, Sabtu (7/12). Warga yang mengungsi itu berasal dari lima desa yang ada yaitu Kebakyaken, Kuta Embelin, Kuta Rakyat, Kuta Gugung dan Sigarang garang Kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo, katanya.
Sebelumnya warga Tanah Karo dari Kecamatan Naman Teran ini 339 orang, namun ketika terjadi erupsi dua kali, Jumat (6/12), bertambah lagi empat orang yang mengungsi, berasal dari satu keluarga, sehingga keseluruhannya 343 orang.
Suranta Sitepu juga menjelaskan bahwa kondisi kesehatan pengungsi tetap baik, karena petugas posko keehatan terus memeriksa kesehatan para pengungsi selama 24 jam. "Kalau ada yang masuk angin, demam, pilek, wajarlah, namun demikian begitu diketahui langsung diberikan obat-obatan," katanya.
Kebutuhan lain yang dibutuhkan para pengungsi disana, sekarang ini yang agak mendesak yaitu selimut, karena masih terasa kurang. "Kalaupun ada bantuan yang akan didistribusikan buat warga pengungsi di Desa Telagah ini, yang dibutuhkan sekarang adalah selimut," katanya.
Ketika ditanyakan kepadanya, apakah pemerintah Kabupaten Tanah Karo sudah ada yang mengunjungi warganya yang mengungsi, dengan gamblang Kepala Desa Telagah itu menjawab, belum ada hingga sekarang ini. "Pemkab Tanah Karo belum ada yang mengunjungi untuk melihat warganya yang mengungsi ke Langkat," ujarnya.
Namun, kita juga sudah melaporkan keadaan pengungsi di lokasi penampungan yang ada disini kepada Kepala Wilayah kecamatan Naman Teran. "Ada ucapan terima kasih dari Camatnya, terhadap penampungan yang dilakukan pemerintah Langkat ini, itu saja," ungkap Suranta.