REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemilihan raya (pemira) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak membuyarkan fokus Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah.
Pemira yang berlangsung selama November lalu merupakan sarana mencari bakal capres versi PKS. Nantinya, lima nama dengan dukungan terbesar dari kader PKS di Indonesia akan diajukan ke Majelis Syuro dan akhirnya ditetapkan.
"Saya sih mengalir saja. Siapa pun yang ditentukan Majelis Syuro harus siap. Sementara ini saya sendiri fokus menjalankan tugas sebagai gubernur bekerja untuk masyarakat Jawa Barat," tuturnya, Sabtu (7/12).
Aher mengaku tidak ada strategi yang dilakukan dalam pemira PKS ini. Sebab pemira tergantung cara pandang para kader. "Tidak ada lobi yang dilakukan, saya diam saja. Kader sudah cerdas. Mereka memilih sesuai pilihan pribadi," ujarnya.
Menurutnya, perlu ada strategi pemasangan pasangan untuk dimajukan dalam pilpres 2014. Itu semua, menjadi kebijakan dan strategi Majelis Syuro ke depan.
Ia menjelaskan, capres dan cawapres yang ditetapkan baru akan terlihat setelah pileg mendatang. Termasuk melihat komunikasi politik yang berjalan. Namun, tetap wajar jika di awal-awal menjelang pemilu setiap partai menawarkan capres.
Saat ini, ujarnya, Jawa Barat selalu diperhitungkan dalam kontestasi kepemimpinan nasional. Karenanya, partai mana pun akan salah besar jika tidak memperhitungkan Jawa Barat. Apalagi melihat jumlah pemilih Jawa Barat yang mencapai 34 juta.
Jika memenangkan 80 persen saja, tegas Aher, hanya perlu menambah sedikit suara dari wilayah lain untuk bisa mencapai suara terbanyak. "Jawa Barat tidak mungkin diabaikan," kata dia.