REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Senin (9/12) sore menguat sebesar 33,55 poin seiring dengan bursa saham di kawasan Asia. IHSG BEI ditutup naik ke posisi 4.214,34. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 8,80 poin (1,26 persen) ke level 699,82.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan bahwa bursa saham Asia yang berada di dalam area positif mendorong pelaku pasar saham domestik masuk pasar sehingga IHSG BEI terangkat. "Sentimennya cenderung mengikuti pergerakan bursa eksternal, penguatan indeks BEI juga masih cenderung terbatas," kata dia.
Menurut Reza, secara teknikal harga saham-saham di BEI juga cukup menarik sehingga IHSG mengalami penguatan pada awal pekan ini.
Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko menambahkan meski IHSG BEI mengalami penguatan namun perlu diwaspadai juga bahwa beberapa faktor negatif seperti tren rupiah yang masih melemah. "Saran kami jangan mengejar rally penguatan, pelaku pasar dapat melakukan transaksi jangka pendek untuk mengambil posisi," kata dia.
Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan pada perdagangan besok (Selasa, 10/12) diantaranya, Telekomunikasi Indonesia (TLKM), London Sumatra (LSIP), Waskita Karya (WSKT), dan Media Nusantara Citra (MNCN).
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 106.266 kali dengan volume mencapai 3,25 miliar lembar saham senilai Rp 3,81 triliun. Efek yang naik sebanyak 128 saham, 108 saham melemah, dan sebanyak 114 saham tidak bergerak harganya.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 68,07 poin (0,29 persen) ke level 23.811,17, indeks Nikkei-225 naik 350,35 poin (2,29 persen) ke level 15.650,21 dan Straits Times melemah 0,53 poin (0,02 persen) ke posisi 3.113,64.