REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Desa Mandiri Pangan (Village Food Resilience Programme/DMP) yang digalakkan Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) diminati pemerintah India untuk diterapkan di negara tersebut.
Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Tjuk Eko Hari Basuki di Jakarta, Selasa (10/12), mengatakan, India sudah berkali-kali menyatakan ingin mereplika program tersebut.
Menurut dia, kondisi masyarakat pedesaan di Indonesia dinilai mirip dengan di negara tersebut. "India ingin sekali menggunakan program ini untuk merevitalisasi 100 desa di sana. Sekitar Maret atau April mereka akan ke sini," katanya saat menjelaskan Penghargaan AGFUND (Arab Gulf Programme for Development) Award.
Namun demikian, tambahnya, masih perlu dicari pendekatan yang sesuai agar program tersebut dapat efektif diterapkan di India karena dari sisi budaya, kompetensi masyarakat dan potensi daerah yang berbeda membutuhkan penanganan yang berbeda pula.
Pada prinsipnya, program Desa Mandiri Pangan mendorong agar masyarakat desa memenuhi pangannya secara mandiri sesuai dengan potensi wilayahnya.
"Masyarakat tidak dibatasi untuk menanam komoditas apapun, selama dapat memberi manfaat secara ekonomi," katanya.
Tjuk menyatakan, selanjutnya DMP akan mulai dikonsentrasikan di daerah-daerah perbatasan dan desa kepulauan yang memang jauh serta memerlukan pembangunan.
Dua desa yang dijadikan proyek percontohan, yaitu Desa Madukoro di Provinsi Jawa Tengah dan Desa Munthuk di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menunjukkan perkembangan yang signifikan.