REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) Rabu memperingatkan serangan-serangan baru sebelum gencatan senjata sepihak mereka akan berakhir bulan ini. FARC mengatakan ketegangan-ketegangan yang sedang berlangsung bisa memicu kekerasan baru.
Juru Bicara FARC, Pablo Catatumbo, mengatakan kepada Radio Blu bahwa serangan-serangan itu mungkin terjadi sebelum dimulainya gencatan senjata 30 hari jatuh tempo yang akan dimulai pada 15 Desember karena konfrontasi sehari-hari.
"Selama ada konfrontasi harian, hari ini atau besok atau keesokan harinya, hingga 15 Desember, mungkin ada serangan-serangan," kata Catatumbo kepada penyiar dalam satu wawancara.
FARC mengumumkan gencatan senjata sepihak pada Minggu dalam sebuah langkah mengejutkan yang diikuti pemboman mematikan yang disalahkan pada gerilyawan yang menewaskan delapan orang, termasuk dua warga sipil.
Pemerintah Kolombia, yang terlibat dalam pembicaraan perdamaian dengan FARC di Havana, sebelumnya telah menolak gencatan senjata timbal balik sampai kesepakatan damai permanen ditengahi. Karena jika dilakukan, maka langkah tersebut akan memberikan FARC keuntungan stategis.