REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, Arif Wibowo mengutarakan kemungkinan besar hasil Pemilu 2014, 60 kursi di DPR cenderung haram.
"Ini berdasarkan laporan tim PDIP yang bertugas menelusuri data Daftar Pemilih Tetap (DPT), ditemukan lebih 10 juta pemilih yang tidak wajar," ujar Arif di Kantor PDIP, Jakarta, Jumat (13/12).
Menurut Arif, harusnya perbandingan DPT dengan Jumlah penduduk tidak boleh melampaui 75 persen jumlah penduduk. Nyatanya, semua DPT di dapil wilayah Jawa bermasalah, dan beberapa lainnya di luar Jawa.
"Kita kaget dan menganalisa jumlah DPT yang diberikan KPU. DPT yang dibandingkan jumlah penduduk yang lebih 75 persen terjadi semua di daerah pemilihan (dapil) Jawa," ungkap Arif.
Dituturkan Arif, jumlah dapil DPR adalah 77, yang bermasalah adalah 54 (70 persen dapil bermasalah). "Sebanyak 47 dapil atau 87 persen dari 54 dapil bermasalah merupakan basis PDIP," katanya menerangkan.
Arif mengatakan, jika 10.024.426 pemilih tak wajar di 54 dapil dikonversi menjadi kursi di DPR, merujuk pada harga kursi (BPP) per dapil pemilu 2009, maka menghasilkan 60 kursi di DPR.
"Jadi sebanyak 60 kursi di DPR cenderung haram adalah 10,7 persen dari total 560 kursi DPR," katanya menegaskan.
PDI Perjuangan, kata Arif, sudah dua kali menyerahkan data temuannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Terakhir diserahkan pada 4 Desember 2013 lalu. "Tetapi sampai sekarang belum ada tanggapan dari KPU," tutupnya.