Ahad 15 Dec 2013 22:50 WIB

YMA Dirikan Pesantren Tahfiz

Anak-anak membaca alquran.  (ilustrasI)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Anak-anak membaca alquran. (ilustrasI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Majelis Al-Washiyyah (YMA) mendirikan Pondok Pesantren Tahfiz Alquran (PPTQ). Ini ditandai dengan peletakan batu pertama gedung PPTQ pada Jumat (29/11) di Jakarta.

Hadir dalam acara tersebut Mensesneg RI Dr Dipo Alam, ulama terkemuka asal Yaman, Habib Husein Ibn Muhammad al-Habsyi, Ibu Okke Hatta Rajasa.

Hadir pula Ketua Dewan Pembina YMA KH Ali Yafie, Wali Kota Jakarta Timur, Camat Jatinegara, Lurah Cipinang Cempedak, dan dihadiri pula lebih kurang 50 ulama dan habib se-DKI Jakarta.

Ketua Umum YMA KH Mohamad Hidayat mengatakan, PPTQ berdiri berkat dorongan segenap pihak akan urgensi lembaga tahfiz di tengah kota metropolitan.

Kehadiran pesantren ini kelak diharapkan mampu memosisikan Alquran secara ideal di tengah-tengah masyarakat Ibu Kota. “Jakarta menjadi barometer dakwah Islam,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, tahfiz Alquran di YMA sudah berjalan sejak 1 Ramadhan 1433 H. Kegiatan tersebut mendapat sambutan luar biasa dari para orang tua. Hingga saat ini, tercatat 150 santri yang tengah menghafal Alquran.

Usia mereka beragam dari lima hingga 17 tahun. Tenaga pengajar pun profesional dengan variasi ilmu Alquran. Sehingga, dirasa perlu memiliki gedung yang representatif sebagai pesantren.

Selain menggarap pendidikan, ujarnya, lembaga yang berdiri pada 7 Januari 2009 ini telah berkonstribusi di berbagai bidang. Meliputi kesehatan (Poliklinik YMA), dakwah dan seni budaya Islam, sosial kemasyarakatan, ekonomi, riset, edukasi dan pelatihan, serta kaderisasi. 

Ia pun bersyukur YMA cukup dikenal di kancah internasional. Hal ini tampak dari kunjungan sejumlah tokoh mancanegara, seperti  Prof Umar Fadillo (Presiden MIT), Syeikh DR Kamil Laboudy (Direktur Riset Alquran Mesir).

Juga tiga hafizh/hafizah cilik dunia, yakni Tabaarok (11 tahun), Yazid (9), Zaenah (7), al-Habib Attos (Hadral Maut), al-Habib Abdul Rahman ibn Syeikh (Tarem, Yaman), dan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement