REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Politikus PDI Perjuangan Tubagus Hasanudin menilai wajar bocoran data dari Wikileaks soal besarnya pengaruh Ani Yudhoyono di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bagi Wakil Ketua Komisi I DPR Bidang Pertahanan ini, istri memberi masukan kepada suami bukan hal mengherankan. “Informasi itu tidak terlalu heboh. Seorang istri memberi informasi kepada suami,” kata Hasanudin kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (16/12).
Hasanudin mengingatkan ada persoalan yang jauh lebih penting ketimbang hanya meributkan informasi dari Wikileaks. Persoalan itu menurutnya terkait penyadapan yang dilakukan intelejen Australia terhadap presiden dan para pejabat negara.
Dia mengatakan tindakan yang intelejen Australia telah melukai hati rakyat Indonesia dan kedaulatan bangsa. “Penyadapan ada aturannya, sebagai negara sahabat penyadapan tidak patut dilakukan. Sesuai peraturan internasional itu tidak boleh,” ujarnya.
Sebelumnya surat kabar terkemuka Australia, The Australian melansir data yang dikeluarkan Wikileaks. Dari data tersebut terungkap bagaimana pengaruh besar Ani Yudhoyono terhadap SBY. Ani disebut sebagai satu-satunya orang kepercayaan SBY.
“Ibu negara mempunyai pengaruh besar dalam istana dan menjadi penasihat utama presiden,” tulis The Australian.