REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang pembuat film dokumenter Iran, Meysam Shahbabaie, saat ini di Afrika Selatan untuk pengambilan gambar film tentang perpisahan dengan mendiang pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela.
Shahbabaie, yang sekarang tinggal di Afrika Selatan, dengan cermat menggambarkan hari-hari terakhir kehidupan Mandela dan upacara pemakaman pemimpin besar anti-apartheid yang meninggal dalam usia 95 pada 5 Desember lalu."I am a sign", "Life is War dan Nothing" dan "No Place, No Time" adalah antara lain karya-karya Shahbabaie.
Menurut pendapatnya Mandela adalah pahlawan perdamaian dan pengampunan. Setelah ia menjadi presiden Afrika Selatan, ia memaafkan petugas keamanan dan pejabat peradilan rezim apartheid yang menahannya selama 27 tahun.
Dia mengatakan bahwa dia memaafkan petugas keamanan dan pejabat peradilan, namun, ia tidak pernah lupa kejahatan pemerintah apartheid yang dilakukan di Afrika Selatan.
Dia menetapkan pola untuk para pemimpin revolusioner yang menggulingkan rezim despotik untuk tidak membalas dendam para pejabat pemerintah mantan diktator .
Mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela telah berpulang pada usia 95 di rumahnya di Johannesburg pada 5 Desember 2013 dan para petinggi dunia termasuk raja, ratu, presiden, perdana menteri ikut hadir melayatnya.
Di Afrika Selatan, Mandela sering dikenal sebagai Madiba, atau sebagai tata, yang berarti ayah. Dalam filmnya Shahbabaie ingin mengabadikan Mandela sebagai "tata" anti-apartheid sedunia.