REPUBLIKA.CO.ID, AGADIR -- Level permainan klub Eropa masih jauh di atas Asia. Kemenangan Bayern Muenchen 3-0 atas Guangzhou Evergrande di Stade d’Agadir, Maroko, Rabu (18/12) dini hari WIB, menjadi buktinya. Muenchen benar-benar menjadi mimpi buruk bagi juara bertahan Liga Champions Asia itu.
Tiga gol juara bertahan Liga Champions Eropa tersebut diciptakan Franck Ribery pada menit ke-40, tandukan Mario Mandzukic empat menit berselang, dan sepakan dari luar kotak penalti dari Mario Goetze pada menit ke-47.
Pelatih Pep Guardiola sangat senang dengan intensitas yang ditunjukkan para pemainnya. Meski lawan yang dihadapi kalah kelas, namun Muenchen menunjukkan keseriusan untuk mendapat hasil terbaik. Menurut dia, penguasaan bola, daya kontrol permainan, dan menciptakan beberapa peluang menjadi kunci kemenangan timnya.
Meski begitu, ia menegaskan kemenangan kontra klub asal Cina itu diraih dengan tidak mudah. Keberadaan pelatih Marcello Lippi yang membuat lawan bisa menunjukkan perlawanan kompetitif. "Selamat untuk tim saya. Mereka layak di tempat final," ujar pelatih asal Spanyol itu, dilansir laman resmi klub.
Berkat kemenangan itu, FC Hollywood melaju ke final Piala Dunia Antarklub 2013. Mereka bakal berhadapan dengan pemenang antara Atletico Mineiro kontra Raja Casablanca yang baru bertanding pada Kamis (19/12) dini hari WIB. Klub raksasa Brasil itu diunggulkan melaju ke babak puncak lantaran diperkuat penggawa Samba, Jo, Gilberto Silva, dan Ronaldinho.
Gelandang Franck Ribery memuji semangat rekan-rekannya yang sangat serius sepanjang 90 menit. Dia ingin agar performa tersebut bisa terulang di laga final. Sangat mungkin, penggawa Les Bleus itu ingin tampil baik sebagai modal untuk menatap pemilihan Ballon d’Or 2013 pada Januari tahun depan. "Kami profesional dan ingin mendapat trofi di Maroko," ujar Ribery.
Kekalahan dari Muenchen tidak membuat pelatih Marcello Lippi kecewa. Pelatih yang membawa timnas Italia merebut Piala Dunia 2006 itu menyebut perbedaan kualitas kedua tim sangat timpang. Mantan pelatih Juventus itu bahkan menyebut the Bavarians sebagai tim paling kuat di dunia.
Lippi tidak memiliki kuasa untuk mengkritik anak asuhnya. Malahkan, bisa menembus babak semi final Piala Dunia Antarklub merupakan capaian yang tidak terbayangkan bagi Guangzhou Evergrande. "Bayern Muenchen selalu mendominasi pertandingan mereka. Kami tidak punya apa-apa untuk menawarkan dalam merespon keunggulan mereka saat ini. Jelas kami inferior," aku Lippi.