REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Priyo Budi Santoso menjamin organisasinya tidak berpolitik praktis namun akan mengembangkan politik luhur.
"Saya pastikan ICMI tidak berpolitik praktis dan kami akan mengembangkan politik luhur," kata Priyo dalam Silaturahmi Kerja Nasional ICMI di Jakarta, Sabtu.
Priyo mengatakan ICMI akan menempatkan diri untuk menganjurkan elemen bangsa menjalankan politik luhur.
Dia menegaskan di tahun politik, ICMI siap mempertahankan keyakinannya terkait nilai-nilai luhur dalam berpolitik."Kami akan menebarkan nilai-nilai luhur kepada masyarakat untuk berpegang teguh pada undang-undang," ujarnya.
Dia menilai masyarakat Indonesia jangan sampai mencabut tradisi luhur seperti tenggang rasa dan gotong royong.
Priyo mengatakan politik Indonesia sering saling kecam di antara sesama dan kondisi itu harus diselamatkan."Saat ini kondisi politik saling kecam dan itu harus diselamatkan," katanya.
ICMI menurut dia, akan membuat secam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai arah pembangunan yang merupakan bentuk sumbangsih bagi bangsa Indonesia.
Priyo menilai, saat ini kondisi bangsa seolah-olah berjalan tanpa arah sehingga perlu petunjuk atau "payung" dalam melaksanakan pembangunan itu.
"Itu semacam kisi-kisi panduan pembangunan nasional lima tahun kedepan dan nanti akan kami rumuskan. Kami setuju dihidupkan kembali semacam GBHN bagi bangsa Indonesia," ujarnya.
Silaturahmi Kerja Nasional ICMI yang dilaksanakan pada 20-21 Desember 2013 di Jakarta Convention Center dan dihadiri sekitar 300 orang anggota ICMI dari seluruh Indonesia.