REPUBLIKA.CO.ID, PANCORAN MAS-- "Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri," itulah pepatah melayu yang agaknya cocok dilekatkan kepada Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kota Depok, Syamsul Bahri Marasabessy.
Setelah mengamuk dan mencaci-maki petugas Satpol PP dan Polisi di Balaikota Depok, ia terpaksa diamankan dan diperiksa. Sialnya, pria yang juga calon legislatif (caleg) Dapil Pancoran Mas ini positif sebagai pengguna narkotika jenis sabu-sabu.
Syamsul bersama pengunjuk rasa yang menamakan diri Masyarakat Peduli Hukum (MPH) menggelar unjuk rasa di halaman luar Kantor Balaikota Depok, Senin (23/12).
Namun pria ini terlihat lebih agresif dari rekannya. Ia pun sempat memukul seorang anggota polisi yang bertugas. "Ada satu orang anggota kita, Armando yang dipukulnya sampai berdarah," tutur Kasatreskrim Polresta Depok Agus Salim kepada Republika.
Agus mengatakan, Syamsul pun sempat melontarkan ejekan-ejekan kepada Satpol PP dan polisi yang bertugas. "Dia bilang kita tidak bisa baca pancasila lah, dia bilang hanya terima setoranlah," tutur Agus. Akhirnya, Syamsul pun diamankan pihak kepolisian.
Setelah menjalani pemeriksaan urin, ternyata Syamsul positif menggunakan narkotika jenis sabu-sabu. Ia pun langsung diinterogasi petugas dan mengakui perbuatannya.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Depok Langsung bergerak cepat. Syamsul digiring ke rumahnya yang terletak di Perumahan Pelita Madani Regency RT 02/ RW 15 Kelurahan Rangkap baru Kecamatan Pancoran Mas Depok.
Di rumah Syamsul ditemukan bong (alat sedot sabu-sabu) yang digunakan Syamsul. Namun, polisi tidak berhasil menemukan barang bukti lainnya.
Saat rumahnya di geledah, Syamsul tampak pucat dan murung. "Saya cuma user," ujarnya berkali-kali kepada petugas polisi yang menggeledah rumahnya bersama satpam setempat, Meidi Supriadi. Dirumah Syamsul juga terdapat rekannya I Batara Siregar yang juga diperiksa petugas polisi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika