REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, saat bertemu Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa, belum membicarakan koalisi partai mereka, kata Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Suhardi.
"Belum tahu. Belum pernah dibicarakan. Kita menentukan koalisi setelah pemilu legislatif selesai. Jadi, tahu posisi dan sikap. Kalau dalam pertemuan keduanya, sejarahnya kan mereka satu angkatan, sehingga ikatan emosional lebih kuat," ujarnya saat dihubungi di Jakarta.
Meski demikian, ia menilai, Prabowo akan menyampaikan hasil pertemuannya dengan SBY, yang juga Presiden RI, kepada jajaran partainya. Pertemuan kedua alumni akademi militer tersebut dilangsungkan di Kantor Presiden sekira 45 menit.
"Kalau dengan semua partai dilakukan. Pak Prabowo akan sampaikan dalam rapat di DPP Gerindra hasil pertemuan dengan SBY," kata Suhardi.
Usai bertemu SBY, Prabowo menyatakan kepada pers, "Saya konsultasi dengan beliau, dan beliau memberikan padangan beliau tentang perkembangan ekonomi dan politik. Sangat produktif dan menimbulkan suasana yang baik menjelang kita menghadapi tahun 2014. Tahun politik."
Dia mengakui, memiliki pemikiran yang sama dengan SBY untuk mewujudkan suasana damai selama tahun politik, agar keputusan-keputusan besar bangsa bisa diambil dalam suasana penuh kekeluargaan dan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan bangsa.
Prabowo mengatakan bahwa dirinya tidak hanya datang sebagai pelaku politik dan ekonomi, tapi juga sebagai seorang sahabat.
"Bagaimana pun beliau itu senior saya, dan pernah kita dulu rekan dalam pengabdian bersama. Jadi, saya kira suasananya cukup akrab dan cukup produktif," katanya.
Selain menerima Prabowo, Presiden Yudhoyono hari ini juga dijadwalkan menerima Yusril Ihza Mahendra dan melantik beberapa Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk sejumlah negara sahabat, antara lain Fauzi Bowo yang menjadi Dubes RI di Jerman.