Rabu 25 Dec 2013 13:47 WIB

Tiga Bocah Tewas Tenggelam di Sendang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Penemuan mayat (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Penemuan mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Nasib naas dialami tiga bocah warga Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Ketiganya ditemukan tak bernyawa di sebuah sendang atau kolam desa, Selasa (24/12) sore.

Diduga kuat, ketiga bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) ini tenggelam, saat akan mandi di sendang berukuran 4 X 5 meter dan berkedalaman 2,5 meter.

Ketiganya, Ahfaril Ardy Pradita (8), warga RT 02/ RW 01, Claudiyo Nugroho Kartiko Aji (10) dan Claudiyo Aditya Yafi (6), keduanya kakak beradik warga RT RT 06/RW 01. Selain sesama siswa di SDN Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, ke-tiga bocah malang tersebut juga tinggal bertetangga. 

Sejumlah warga menuturkan peristiwa memilukan ini diketahui sekitar pukul 15.30 WIB, oleh Riyanto (42), yang tak lain orang tua korban Claudiyo Nugroho dan Cludiyo Aditya.

Riyanto yang baru pulang kerja dari pabrik, mendapati rumahnya dalam keadaan kosong. Padahal --selain isterinya, Siti Qomariyah yang berjualan di Pasar Harjosari-- anak- anaknya berada di rumah karena libur sekolah.

Saat melihat ke arah sendang --yang berada tepat di belakang rumahnya-- Riyanto melihat ada seragam olahraga yang di letakkan dinding pengaman sendang.

Iapun coba memanggil ke-dua anaknya ternyata tetap tidak pernah ada jawaban. Karena penasaran bapak empat ini pun mencoba mendatangi sendang untuk memastikan.

“Saat itulah Riyanto mendapati ketiga bocah malang ini sudah tak bergerak di dasar sendang yang berair lumayan jernih ini,” jelas Jamari (46), salah seorang tetangga Riyanto.

Riyanto  mengaku, sebelumnya sempat tidak mengira yang tenggelam di dalam sendang merupakan kedua putranya.  Namun melihat beberapa peralatan mandi dan sandal yang tertinggal di atas sendang, ia baru mulai yakin. “Saya segera meminta bantuan tetangga untuk mengangkat dari dasar sendang,” jelasnya.

Lain lagi cerita Slamet Daryono, orang tua korban Ahfaril Ardy Pradita (8). Saat kejadian ia tengah dalam perjalanan pulang dari kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang.Kepada isterinya, Fitriyah (31), putra keduanya tersebut sebelumnya sempat meminta izin untuk bermain gim di dekat rumah Riyanto.

Namun entah bagaimana, Ardy –panggilan Ahfaril Ardy Pradita—ternyata juga ikut mandi di sendang. “Sayapun baru tahu setelah dihubungi tetangga dan saat tiba di rumah sudah ramai warga,” jelasnya.

Malamnya, jenazah ketiga bocah malang ini langsung dimakamkan tempat pemakaman umum (TPU) wilayah setempat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement