REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ibrahim (35) pria diduga stres yang memukul seorang nenek dengan tangkai cangkul hingga tewas di Bubulak pada akhirnya dikirim oleh Kepolisian Sektor Bogor Barat ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi untuk menjalani observasi kejiwaannya.
"Kami sudah mengirimkan dia (Ibrahim) ke Rumah Sakit Marzoeki Mahdi dua hari yang lalu untuk menjalani observasi kejiwaan," kata Kepala Polisi Sektor Bogor Barat, AKP Indrat Ningtyas di Bogor, Rabu (26/12).
AKP Indrat mengatakan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Ibrahim mengalami gangguan kejiwaan. Saat ia menjalani tahanan di sel Polsek Bogor Barat pasca peristiwa terbunuhnya Hajah Ja'ah seminggu yang lalu, pihak keluarga mengirimkan obat-obatan yang dikonsumsi oleh Ibrahim.
"Setiap hari dianterin obatnya oleh keluarganya. Dia memang kalau diajak ngobrol ngerti tapi ada gangguan kejiwaan, sudah sering keluar masuk rumah sakit, dan ada dokternya yang menangani dia," ujar Kapolsek.
Untuk kasus hukum yang menjerat Ibrahim, Kapolsek Bogor Barat menyatakan pihaknya masih menunggu rekomendasi dari dokter terkait kondisi kejiwaan Ibrahim. Jika terbukti mengalami gangguan kejiwaan makan proses hukum gugur karena pelaku tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kasus hukum, belum ada putusan apakah ditutup. Tapi masih menunggu observasi selama 15 hari, lalu dilakukan peninjauan hukum selama 1 tahun. Kasus ini masih diproses," ujar AKP Indrat.