REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf membantah partainya berkonflik dengan ormas bentukan Anas Urbaningrum, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Betapapun menurut Nurhayati partainya masih menghormati Anas sebagai mantan ketua umum Demokrat.
"Partai Demokrat tidak pernah berhadap-hadapan dengan PPI," kata Nurhayati dalam acara refleksi akhir tahun 2013 Fraksi Partai Demokrat beberapa waktu lalu di Jakarta.
Nurhayati banyak memuji Anas. Dia menyebut Anas memiliki kinerja yang baik selama memimpin Partai Demokrat. Dia juga menyebut elite Demokrat tidak terlibat intrik menggulingkan Anas dari kursi ketua umum partai. "Mas Anas keluar dari partai karena masalah hukum," ujarnya.
Seakan ingin memastikan empati terhadap Anas, Nurhayati menyatakan Partai Demokrat siap memberikan bantuan hukum kepada Anas selama menjalani proses persidangan. "Kami mendoakan dan mendukung kasus Mas Anas cepat selesai. Kami juga akan memberi bantuan hukum jika Mas Anas memerlukan," katanya.
Ketua Fraksi Partai Demokrat ini juga membantah tengah menyapu bersih loyalis Anas di DPR. Soal rotasi komisi yang dilakukan fraksi kepada Saan Mustopa dan Gede Pasek Suardika misalnya, Nurhayati menyebut rotasi itu sebagai hal biasa. "Yang perlu ditegaskan, semua anggota Demokrat adalah loyalis SBY. Bukan loyalis siapa-siapa," ucapnya.
Menarik untuk menengok kembali apa yang disampaikan Nurhayati pada dua bulan lalu. Saat itu Nurhayati secara terang-terangan menyebut agar PPI dibubarkan. Alasan Nurhayati, PPI terlalu sering mengkritik SBY dan Partai Demokrat.
"Kalau nabrak-nabrak Demokrat atau SBY, ya saya bilang kalau tidak sesuai tujuannya ya bubar saja," kata Nurhayati di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/10).