Ahad 29 Dec 2013 12:31 WIB

Cara Ahok Mengenang Gus Dur

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama atau Ahok (kanan)
Foto: Antara/Wahyu Jayadiputra
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama atau Ahok (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski telah wafat empat tahun lalu, namun sosok dan pemikiran Presiden RI ke-4, Abdurahman Wahid alias Gus Dur tetap dikenang banyak kalangan. Bahkan, semangat serta pemikiran yang ditularkan Gus Dur kepada beberapa tokoh politik, menjadikan suatu motivasi untuk bisa berbuat lebih baik.  

Seperti yang dialami Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama. Saat mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung tahun 2007 lalu, hanya Gus Dur satu-satunya tokoh Islam yang memberikan dukungan kepadanya. "Di sana itu 93 persen umat Islam. Sehingga sulit untuk saya mendapat dukungan dari partai politik. Tapi Gus Dur mau mendukung saya karena ingin memperjuangkan jaminan sosial dan pensiun untuk masyarakat," ujar Basuki, saat memberikan testimoni dalam acara Haul Gus Dur Ke-4, Sabtu (28/12), seperti dilansir situs beritajakarta.

Dikatakan Basuki, Gus Dur merupakan salah satu guru dan penyemangat dirinya terjun ke dunia politik. Sebab, tokoh NU ini, tidak pernah membeda-bedakan manusia dari agama ataupun suku dan budaya. "Karena Gus Dur, makanya saya berani ke politik. Gus Dur betul-betul plural, tidak pernah menggadaikan agama untuk sebuah jabatan politik," ucap Ahok sapaan akrabnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement