REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--"Sikap alami" Luis Suarez terlihat saat ia berusaha untuk mendapat penalti "dengan lompatan akrobatik khas kolam renang" yang layak mendapatkan kartu kuning, menurut pelatih Chelsea Jose Mourinho.
Chelsea tampil baik untuk mematikan penyerang Liverpool itu sebelum terjadi insiden pada fase akhir pertandingan ketika mereka kalah 1-2 di Stamford Bridge pada Minggu, yang membuat Mourinho dan pelatih Liverpool Brendan Rodgers berbeda pendapat.
Tertinggal akibat gol-gol dari Eden Hazard dan Samuel Eto'o menyusul gol pembuka yang dibukukan Martin Skrtel, Suarez berduel dengan bek Chelsea Cesar Azpilicueta namun Eto'o memblok lajunya, sehingga pemain Uruguay itu terjatuh dan meminta hadiah penalti kepada wasit Howard Webb.
"Pemain itu mengagumkan dan saya menyukai kualitas, komitmen, dan ambisinya untuk bermain," kata Mourtinho kepada media Inggris perihal pencetak gol terbanyak Liga Utama Inggris Suarez, yang diskors 10 pertandingan akibat menggigit bek Chelsea Branislav Ivanovic pada April silam.
"Saya mengenal dia saat masih bermain di Ajax. Anak yang sangat baik. Ia melakukan segalanya untuk menang, dan Brendan melakukan pekerjaan yang sangat bagus dengannya karena ia telah berubah. Tidak diragukan lagi, ia telah berubah."
"Namun ketika Anda kalah, sikap alami keluar dari sang pemain. Keliaran alami, kultur alami sang pemain. Secara kultur, orang-orang dari area itu (Amerika selatan), mereka menyukainya. Bukan hanya di area itu. Terdapat sudut di Eropa, di mana saya sempat berada di sana juga, di mana mereka juga menyukainya."
"Salah satu hal yang kami miliki dengan baik di negara ini adalah kami tidak menyukai simulasi. Itu tidak bagus bagi permainan kami. Azpilicueta menguasai bola, ia meninggalkan kotak penalti, dan Suarez melakukan lompatan ke kolam renang yang akrobatik untuk berusaha mendapatkan penalti, karena ia begitu cerdik ia tahu ia berada di kotak penalti tepat di depan para pendukung Liverpool."
"Saya membenci para pemain yang berusaha memprovokasi situasi, dan ia berusaha terlalu banyak untuk memprovokasi situasi-situasi ini. Suarez kalah saat berduel dengan Azpilicueta, Eto'o datanmg dan terlihat seperti seseorang menabrak punggungnya. Webb terpisah jarak sejauh 10 meter dan kesalahan yang ia buat hanyalah tidak memberi kartu kuning."
Penyerang Kamerun Eto'o menjadi pusat sejumlah insiden pada pertandingan yang berlangsung sengit ini, sebelum ia menyarangkan gol liga ketiganya pada musim ini yang membantu Chelsea menang 2-1 untuk menjaga mereka hanya terpaut dua angka dengan pemuncak klasemen Arsenal.
Selain klaim penalti Suarez, Eto'o juga melakukan pelanggaran keras terhadap Jordan Henderson, yang melahirkan tendangan bebas yang diuteruskan Skrtel untuk membawa Liverpoool unggul pada menit ketiga.