REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Lokasi penggerebekan rumah kontrakan yang dihuni terduga teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, masih dijaga polisi. Berdasarkan pantauan di lokasi, masyarakat yang ingin melihat masih tidak boleh mendekat ke lokasi karena sedang dilakukan proses sterilisasi oleh pihak kepolisian.
Saat ini, kepolisian masih melakukan pengecekan terhadap isi di dalam rumah tersebut, terkait penemuan bahan peledak di dalamnya. Sejumlah wartawan pun mengambil gambar lokasi penggerebekan dari jarak jauh dan sesekali mencoba mendekat karena proses penggerebekan telah usai.
Diberitakan sebelumnya, anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggerebekan sebuah kontrakan milik Rahmat di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan RT 04/07 Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, yang menjadi tempat persembunyian kawanan teroris. Kelompok teroris tersebut terlibat serangkaian penembakan anggota kepolisian di Tangerang Selatan beberapa waktu lalu.
Selain itu, kelompok teroris tersebut diduga terlibat aksi perampokan untuk biaya teror atau fa'i pada sejumlah tempat. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar menuturkan, penyergapan di Ciputat itu terkait dengan penangkapan seorang terduga teroris Badri di Surakarta Jawa Tengah dan kelompok teroris berinisial A yang ditangkap polisi di Banyumas.
Sementara itu, sebanyak lima jenazah terduga teroris tiba di Rumah Sakit Polri R Said Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur tadi pagi sekitar pukul 08.15 WIB. Kelima jenazah tersebut dibawa dengan mobil ambulans dari lokasi penggerebekan di Ciputat, Tangerang Selatan.
Dengan demikian, di RS Polri telah ada enam jenazah setelah pada Selasa (31/12) malam satu jenazah juga dibawa ke rumah sakit tersebut. Hingga kini, menurut Kabiddokker Polda Metro Jaya Kombes Pol Harjanto, pihaknya masih melakukan identifikasi terhadap keenam jenazah tersebut.