Kamis 02 Jan 2014 22:00 WIB

Wak Nur Si Terduga Teroris Dikenal Ramah

Rep: C56/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas Dokkespol mengeluarkan kantong berisi jenazah terduga teroris yang tiba di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Senin (22/7). Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menembak mati dua terduga teroris bernama Dayat dan Riza yang merupakan angg
Foto: ANTARA FOTO
Petugas Dokkespol mengeluarkan kantong berisi jenazah terduga teroris yang tiba di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Senin (22/7). Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menembak mati dua terduga teroris bernama Dayat dan Riza yang merupakan angg

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Terduga teroris Nur Hidayat alias Dayat, biasa di panggil Wak Nur oleh para tetangga dan pemilik kosan. Dia dianggap sebagai orang yang baik dan ramah.

Selama empat bulan, Wak Nur bertempat tinggal di jalan Delima Setu, Kelurahan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan, sebelum penyergapan di Kampung Sawah.

Asih, pemilik kontrakan, mengatakan,  sehari-hari Wak Nur berpenampilan selayaknya orang biasa. Dia tidak menunjukkan gelagat seperti seorang teroris.

Mengaku bekerja sebagai orang ekspedisi, dia bepergian dari pagi jam 09.00 dan pulang malam hari. Dalam berpakaian pun dia seperti orang pada umumnya. Sesekali, Wak Nur pun menggunakan celana pendek sedikit sobek.

Wak Nur di kenal sangat baik terhadap anak kecil. Meti tetangga kontrakan dayat menuturkan, Wak Nur sangat baik kepadanya dan keluarga. Bila salah satu tetangganya sakit, Wak Nur selalu menyakan kondisi mereka saat bertemu.

Sikap Wak Nur membuat Asih maupun Meti tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap pria itu. Selama 4 bulan menyewa kosan di Rempoa, Dayat pernah menginap bersama Heru.

Menurut pengkuan Suwito pemilik kontrakan, 2 orang pernah menginap bersama Dayat di kontrakan tersebut. Saat pertama menyewa kosan, Wak Nur mengajak Heru.

Menurut pengkuan Wak Nur kepada pemilik kosan, Heru baru lulus SMP dan mau bekerja untuk berjualan makanan anak-anak. Selama satu bulan setengah Heru menginap bersama Wak Nur.

Satu bulan sebelum kejadian baku tembak di Kampung Sawah, Wak Nur pernah mengajak teman yang lain. Edo, pria asli Padang, dikatakan Wak Nur, sebagai temannya yang juga bekerja di ekspedisi.

Selain menyewa kontrakan di daerah Delima Setu, Wak Nur menyewa rumah tidak jauh dari kontrakan pertama, yaitu di Jalan KH. Dewantoro, Gang H.Hasan, Ciputat, Tangerang Selatan.

Wak Nur merupakan pemimpin dari kelompok terduga teroris yang dilumpuhkan tim Densus 88 Antiteror Polri, di Ciputat, Selasa (31/12).

Pria yang diidentifikasi polisi dengan nama Dayat alias Daeng ini diduga terlibat dalam penembakan petugas kepolisian beberapa waktu lalu. Kini, Wak Nur pun tewas diujung timah panas petugas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement