REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Imbas kedatangan Robert Lewandowski ke Stadion Allianz Arena kian menyuburkan rumor kepergian Mario Mandzukic dari Bayern Muenchen. Dua klub kontestan Liga Primer Inggris disebut-sebut siap menampung penyerang asal Kroasia tersebut.

Seperti dilansir The Express, Senin (6/1), Arsenal dan Manchester United menjadi dua klub terdepan dalam upaya mendapatkan tanda tangan penyerang berusia 27 tahun tersebut. Kedatangan Lewandowski dinilai bakal mengurangi catatan penampilan mantan penyerang Wolfsburg itu di skuat the Bavarians.

Anggapan ini cukup beralasan. Pelatih Bayern Muenchen Pep Guardiola dikenal sebagai pelatih yang jarang menurunkan striker murni dalam taktik permainannya. Eks pelatih Barcelona itu dikenal lebih memilih memaksimalkan peran pemain sayap ataupun gelandang serang untuk bisa mencetak gol.

Situasi ini coba dimanfaatkan oleh Arsenal dan MU. Pelatih Arsenal Arsene Wenger dikabarkan telah memasukan nama Mandzukic sebagai salah satu pemain incarannya. Terlebih saat ini, Theo Walcott mesti menepi selama sebulan lantaran menderita cedera lutut. Namun Wenger tidak sendirian.

Kondisi serupa juga dialami Setan Merah. Kehilangan Wayne Rooney dan Robin Van Persie lantaran menderita cedera, pelatih MU David Moyes membutuhkan suntikan penyerang baru di lini depan timnya. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan MU terhadap dua penyerang tersebut.

Selain itu, saat masih menukangi Everton, Moyes kabarnya terus memantau perkembangan karier penyerang timnas Kroasia itu. Situasi yang dihadapi Mandzukic di Bayern Muenchen kembali membuka peluang buat Moyes untuk bisa merekrut penyerang yang telah mencetak 12 gol dari 21 laga bersama Muenchen pada musim ini tersebut.

Kendati begitu, Muenchen lansung menutup semua kemungkinan terkait kepergian Mandzukic dari Stadion Allianz Arena. Menurut CEO Bayern Muenchen Karl-Heinz Rummenigge, pihaknya tidak pernah berniat melego Mandzukic. Bahkan, the Bavarians berharap bisa terus mempertahankan mantan penyerang Dinamo Zagreb tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika