REPUBLIKA.CO.ID, AL QUDS -- Yayasan Al Aqsha untuk Wakaf dan Warisan Islam mengatakan polisi penjajah Israel menculik Sheikh Abdul-Rahman Bakirat, seorang ulama dan guru senior di Masjid Al-Aqsha, Senin (6/1) pagi.
''Sheikh Bakirat diculik saat berada di salah satu gerbang menuju kompleks Masjid Al Aqsha di Gerbang Al-Asbat,'' sebut laporan Palestine Information Center sebagaimana dikutip Mi’raj News Agency.
Sheikh Bakirat kemudian dibawa ke kantor polisi Israel di Gerbang Jaffa untuk dimintai keterangan. Tidak ada keterangan resmi apapun dari pihak Israel mengenai penangkapan tokoh Islam di kota Al Quds itu.
Yayasan Imarat Al Aqsha mengecam penahanan Sheikh Bakirat tersebut yang dikatakannya sebagai bagian dari kampanye penangkapan rezim pendudukan Israel terhadap siswa dan guru Palestina yang melakukan pengajian di lingkungan Masjid Al Aqsha.
Pada hari yang sama, sekitar 19 pemukim ilegal Yahudi di bawah perlindungan polisi Israel menyerbu halaman utama Masjid Al-Aqsha.
Empat wanita pemukim ekstremis Yahudi mencoba untuk melakukan ritual Talmud di halaman Masjid Al Aqsha dengan cara berbaring di tanah sebagai bagian dari ritual. Namun, para penjaga Masjid segera mencegah mereka untuk melakukan ritual Yahudi itu.
Akibatnya, Polisi Israel bergegas mengevakuasi para pemukim ilegal ekstremis Yahudi tersebut untuk menghindari bentrokan.