REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Berbagai pertanyaan dan spekulasi saat ini muncul, kapan Jenderal Abdul Fattah Al-Sisi, Menteri Pertahanan Mesir mengumumkan sikapnya maju sebagai calon presiden.
Pencapresan Jenderal al-Sisi dinilai akan mulus menyusul keberhasilannya menggulingkan Presiden Mesir terpilih pertama secara demokratis, Muhammad Mursi dan akan dibubarkannya Partai Pembebasan dan Keadilan sesuai dengan rancangan Konstitusi baru yang melarang eksistensi partai berdasarkan agama. Dan, terakhir dinyatakannya Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.
Walaupun begitu, al-Sisi disebut tidak akan terburu-buru melangkah ke dunia politik.
Mohammed Abolghar, Ketua Umum Partai Sosial Demokrat Mesir memperkirakan, al-Sisi akan mengumumkan pencapresannya dan berhenti dari jabatannya usai referendum konstitusi kelak.
"Lalu dia akan mempersiapkan diri untuk pemilihan umum. Kelihatannya itulah yang akan terjadi," kata Abolghar yang partainya berhasil menguasai posisi Perdana Menteri interim saat ini.
Dalam sebuah program di stasiun televisi MBC Mesir, al-Sisi dilaporkan tidak menyangkal spekulasi yang menyebutkan dirinya telah mempersiapkan Sedki Sobhi, Kepala Staf Militer saat ini, untuk menggantikan dirinya menjadi Menteri Pertahanan pada saat pencapresannya.