REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Dua nelayan dari pulau terluar NKRI di Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, yang terdampar di Malaysia akan segera dipulangkan oleh Konjen RI di Kuching.
"Saya sudah menghubungi Konjen RI di Kuching, Malaysia Timur, kedua nelayan kami yakni Pak Syafii (40) dan Edi (22) akan segera dipulangkan melalui perbatasan RI-Malaysia di Entikong, Kalbar," ujar Camat Subi Erliansyah di Subi, Rabu (8/1) malam.
Dua warga Desa Pulau Panjang, Kecamatan Subi pada Jumat (20/12) u hanyut dihantam badai hingga terdampar di Kampung Sebuyau, Serawak, akibat pompong (kapal kayu) mereka yang berkapasitas 3 ton mati mesin di tengah hujan lebat dan angin kencang saat membawa batu es dan sembako dari Pulau Serasan, Natuna.
Erliansyah mengemukakan kedua warganya itu diselamatkan warga Malaysia setelah hampir dua hari terkatung-katung di Laut China Selatan dan terdampar di Sebuyau. Kemudian keduanya dibawa ke Konjen RI di Kuching. "Mereka ditampung Konjen RI. Pada Sabtu atau Minggu dipulangkan ke Indonesia. Dari Etikong mereka akan langsung kembali ke Natuna dengan dijemput perwakilan Pemerintah Kabupaten Natuna," ujar Camat.
Ia menjelaskan juga telah mengabarkan keluarga Syafii dan Edi di Pulau Panjang mengenai kondisi mereka di Malaysia. "Mereka berada di Malaysia bukan sengaja tetapi hanyut karena badai setelah mesin kapal mereka mati. Alhamdulillah Pemerintah Malysia dan masyarakatnya mengerti kondisi warga saya ini dan membantu," kata Erliansyah yang ingin menjemput langsung warganya itu di Entikong, Kalimantan Barat.
Kecamatan Subi merupakan wilayah tapal batas NKRI yang berbatasan dengan perairan Vietnam dan Malaysia. Kecamatan tersebut merupakan wilayah gugusan pulau yang tersebar di Laut China Selatan berjumlah 23 pulau, empat di antaranya berpenghuni dan 19 pulau kosong.
Keempat pulau yang berpenghuni adalah Pulau Subi Besar, Pulau Subi Kecil, Pulau Panjang, dan Pulau Kerdau. Jarak antarpulau cukup jauh dengan waktu tempuh satu sampai tiga jam perjalanan laut.