REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Menteri Perindustrian (Menperin), MS Hidayat, mengaku tidak mau lagi melihat bahan mentah Indonesia menumpuk di negara lain dan menjadi persediaan jangka panjang.
Hal itu ia lihat ketika ia bertandang ke Cina beberapa hari lalu. “Saya menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri ada tumpukan 3 juta ton, tinggi banget, di pantai. Bauksit. Semua nya itu tumpukan ekspor bahan mentah dari Indonesia dan persediaan selama satu tahun. Itu yang mau kita setop,” katanya saat ditemui di kompleks istana kepresidenan, Rabu (8/1).
Karena itu, ia menyambut baik dengan penerapan UU Minerba yang akan berlaku pada 12 Januari mendatang. Dalam UU tersebut bahan mentah tidak boleh diekspor tetapi harus sudah mengalami proses terlebih dulu.
Ia mengatakan, saat ini pemerintah sedang mencarikan jalan tengah untuk perusahaan tambang yang sudah membuat smelter tetapi belum selesai sepenuhnya. Tetapi UU tersebut tetap akan berlaku. “Pokoknya nanti harus ada proses value added. Ini yang sedang dirumuskan Kementerian ESDM. Pokoknya ekspor bahan mentah tidak boleh,” katanya.