Kamis 09 Jan 2014 07:57 WIB

Warga Somalia Dilarang Gunakan Internet

anak-anak di somalia
anak-anak di somalia

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Gerilyawan dari Alqaeda Al-Shabab Rabu (8/1) waktu setempat melarang semua warga di daerah-daerah Somalia untuk menggunakan internet. Mereka memberi semua perusahaan komunikasi ultimatum 15 hari kepada layanan web untuk menghentikan kegiatan mereka.

"Setiap perusahaan atau individu yang ditemukan mengabaikan seruan ini akan dianggap bisa bekerja sama dengan musuh dan mereka akan ditangani sesuai dengan Syariah, atau hukum Islam," kata satu pernyataan yang diposting di website pro-Shabaab.

Para gerilyawan memberlakukan hukum yang ketat di zona-zona di bawah kendali mereka dan sering menangkap orang yang dicurigai sebagai mata-mata. Internet kini banyak digunakan di Somalia, yang dilanda perang saudara selama lebih dari dua dekade, dengan Shebab dianggap sebagai kendala terbesar untuk perdamaian.

Al-Shabab pernah menguasai sebagian besar wilayah Somalia selatan dan tengah, tetapi kemudian mengundurkan diri dari posisi-posisi tetapnya di Mogadishu dua tahun lalu. Pasukan Uni Afrika - termasuk kontingen besar dari Uganda, Kenya dan Burundi - telah merebut kembali serangkaian benteng pemberontak dan mencoba untuk menopang pasukan pemerintah yang masih muda di Somalia.

Tetapi serangkaian serangan Al-Shabab yang menghancurkan beberapa target asing dan pemerintah telah menghancurkan harapan kelahiran kembali ibu kota yang dilanda perang dan juga menunjukkan bahwa gangguan gerilyawan makin berkurang.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement