Kamis 09 Jan 2014 18:57 WIB

Pertamina Siap Layani Avtur Bandara Halim

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Suasana Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/1), jelang dioperasikan sebagai bandara komersil.   (Republika/Wihdan Hidayat)
Suasana Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/1), jelang dioperasikan sebagai bandara komersil. (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) siap melayani peningkatan konsumsi Avtur di Bandara Halim Perdanakusuma yang akan resmi beroperasi untuk penerbangan komersial terhitung mulai 10 Januari 2014.

Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan Pertamina Ali Mundakir mengatakan saat ini Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan kode HLM, dilayani Depot Pengisian (DPPU) yang memiliki kapasitas tangki penyimpanan sebesar 8.800 KL dengan 9 unit refueler. Sebelum beroperasi komersial, rata-rata volume penjualan Avtur Pertamina di HLM sekitar 100 KL per hari.

Apabila HLM sudah mulai beroperasi untuk penerbangan komersial maka permintaan Avtur di HLM diperkirakan akan meningkat secara bertahap mencapai 400 KL per hari.

"Peningkatan konsumsi tersebut dipastikan dapat dilayani Pertamina dengan baik, karena pada musim-musim haji DPPU Halim telah melayani penyaluran avtur sekitar 600 KL per hari. Artinya, Pertamina sangat siap untuk antisipasi peningkatan permintaan Avtur di HLM saat beroperasi komersialnya," kata dia lewat rilis, Kamis (9/1).

Ali menambahkan stok Avtur untuk HLM didukung dari DPPU Pertamina di Cengkareng atau CGK. Stok Avtur di CGK dipertahankan pada level 108 ribu KL sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 21 hari untuk tingkat konsumsi yang selama ini pada level 5.000 KL/hari.

 Menurutnya, harga Avtur di HLM yang selama lebih banyak melayani penerbangan non reguler (charter flight), lebih tinggi dibandingkan dengan CGK sekitar Rp 600 per liter. Perbedaan harga tersebut karena adanya faktor biaya angkut dari DPPU CGK menuju DPPU HLM. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement