Selasa 14 Jan 2014 15:11 WIB

Pesan Maulid: Pilih Pemimpin Dekat dengan Allah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
 Meskipun diguyur hujan, ribuan umat Islam dengan khidmat mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Majelis Rasulullah di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/1).   (Republika/Aditya Pradana Putra )
Meskipun diguyur hujan, ribuan umat Islam dengan khidmat mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Majelis Rasulullah di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/1). (Republika/Aditya Pradana Putra )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam Indonesia diharapkan memilih pemimpin yang memperjuangkan Islam dan dekat dengan Allah SWT. Ini menjadi pesan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus himbauan kepada umat Islam Indonesia menjelang pemilihan legislatif dan eksekutif mendatang.

Hal ini disampaikan Pimpinan Majelis Rasulullah, Habib Ahmad bin Jindan saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Silang Monas, Selasa (14/1). Turut hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di silang Monas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Agama Suryadharma Ali dan beberapa pejabat negara lainnya.

Dalam pesan tausyiyahnya, Habib Ahmad berpesan pemimpin dan calon pemimpin Muslim Indonesia mencontoh kiprah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Menurutnya, Indonesia sebagai negara mayoritas Islam, penduduknya yang Muslim memiliki tanggung jawab mencari pemimpin yang dapat mengayomi Islam secara baik.

"Karena itu siapapun pemimpin hasil pemilu nanti, ia harus memiliki hubungan dekat dengan Allah," ujar Habib Ahmad saat menyampaikan Tausyiyahnya.

Ia menjelaskan, hubungan yang baik dengan Allah ini, merupakan prasyarat utama, karena baiknya hubungan pribadi dengan Allah akan memperbaiki hubungannya dengan rakyat dan masyarakat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement