REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sedikitnya 85 orang dilaporkan jatuh sakit akibat gelombang panas yang menerpa Melbourne, Selasa (14/1). Sementara petugas pemadam kebakaran bekerja semalaman memadamkan setidaknya 265 titik api. Suhu tertinggi tercatat 43 derajat dan akan berlanjut hingga hari Jumat (17/1) mendatang.
Petugas ambulans juga melaporkan 11 orangtua meninggalkan anaknya di dalam mobil yang terparkir di tengah kondisi suhu udara yang begitu menyengat. Menurut jurubicara Ambulance Victoria, Paul Holman, tindakan orangtua tersebut sangat berisiko. "Meninggalkan anak di mobil dalam suhu seperti ini sama saja dengan menodongkan senjata ke kepala mereka," katanya.
Holman mengatakan, para warga saat ini perlu menyesuaikan diri dengan kondisi suhu udara yang panas. "Ini bukan suhu normal. Ini suhu yang ekstrim yang berbahaya. Kita perlu selalu waspada," katanya.
Wilayah tenggara dan selatan Australia termasuk Melbourne, Adelaide serta lokasi lain suhu udaranya mencapai 40 derajat. Larangan total menyalakan api di tempat terbuka telah diberlakukan.
Sementara itu terjadi pula pemadaman listrik di sejumlah tempat di Melbourne, termasuk di Brunswick, Mount Macedon dan Bell Park di Geelong. Di Adelaide, suhu tertinggi tercatat mencapai 45,1 derajat, dan suhu yang sama masih akan terjadi hari ini. Bahkan pada hari Kamis suhu diperkirakan mencapai 46 derajat, rekor tertinggi sejak suhu yang sama menerpa kota itu Januari 1939.