Rabu 15 Jan 2014 21:42 WIB

Hujan Bikin Jakarta Tambah Macet

Rep: c40/ Red: Karta Raharja Ucu
Kendaraan pribadi memasuki jalur Busway karena kemacetan setelah Jakarta diguyur hujan, Rabu (15/1)
Foto: Republika/C57
Kendaraan pribadi memasuki jalur Busway karena kemacetan setelah Jakarta diguyur hujan, Rabu (15/1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah jalanan di Jakarta macet menyusul bertambahnya volume kendaraan pascahujan deras yang mengguyur ibu kota, Rabu (15/1).

Seperti di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, dari arah Senin menuju Jatinegara. "Kemacetan terjadi saat jam pulang kantor. Antreannya panjang di sejumlah lampu merah di jalan ini, terutama di depan Pasar Kenari, Jalan Kramat Raya," kata Miftahul Aziz (30 tahun), pengendara motor yang melintasi Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (15/1).

Aziz merasakan, dalam tiga hari terakhir, kemacetan di Jakarta mencapai titik puncak. Ia berpendapat, kemacetan itu disebabkan hujan deras yang mengguyur Jakarta.

"Biasanya dari Senayan menuju Pegangsaan dalam jam pulang kantor bisa ditempuh dalam waktu 45 menit melewati Jalan Kramat Raya. Karena pascadari Senayan, saya menjemput istri di PBNU. Namun, dalam tiga hari ini bisa mencapai satu jam lebih, bahkan mendekati dua jam," ujar Aziz.

Pantauan ROL, pada pukul 20.45 WIB, pengendara mobil dan motor memadati jalan dari arah Senin menuju Jatinegara. Namun, arah sebaliknya cenderung longgar.

Bustanul Boni (33 tahun), pengendara motor lainnya sudah memprediksi Jalan Kramat Raya bakal lebih macet ketika musim hujan.

"Tiap sore, kalau dari Jatinegara ke arah Senen longgar. Tapi dari Senen ke arah Jatinegara macet," kata Boni.

Selain bertambahnya volume kendaraan, kurangnya kesadaran masyarakat Jakarta dalam memahami rambu lalu lintas menurut Boni menjadi penyumbang kemacetan.

"Saat lampu merah, kadang banyak pengendara yang menerobos, dan sayangnya tidak ada tindakan tegas oleh polisi," ujar Boni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement