REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Warga yang bermukim di bantaran Sungai Palu, Sulawesi Tengah, resah karena tanggul pengaman sungai itu nyaris jebol akibat banjir.
Welem Tambing, Ketua Rukun Warga (RW-01) Kelurahan Tatura Selatan, Sabtu, membenarkan tanggul pengaman sungai di wilayah tersebut sudah hampir jebol dihajar banjir.
Ia mengatakan jika tanggul benar-benar jebol, dipastikan ada ratusan rumah warga di kelurahan Tatura Selatan dan Lolo Selatan akan terendam dan bisa hanyut terbawa arus.
Kepala kelurahan Tatura Selatan, Samrud mengatakan, jika pemerintah tidak segera memperbaiki tanggul yang nyaris ambruk, dikhawatirkan akan membuat air sungai meluap ke permukiman penduduk. Ia mengaku telah melihat lokasi tanggul yang nyaris ambruk dan kondisinya memang cukup parah.
Tanggul pengaman sepanjang 50 meter di bilangan Jalan Kancil Bawah, Anoa II sudah patah dan sebagian sudah runtuh ke sungai akibat banjir yang terjadi pada Kamis malam (15/1).
Guna mengantisipasi sewaktu-waktu tanggul itu jebol, warga sekitarnya membuat tanggul pengaman darurat dari karung yang telah diisi pasir. "Tapi itu hanya untuk mengatasi sementara jangan sampai air meluap ke pemukiman penduduk," kata Samrud.
Lurah Tatura Selatan, Samrud dan sejumlah tokoh masyarakat, RT/RW dan Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat BKM Tatura Selatan, Anas mendesak Pemkot Palu dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera mengambil langkah-langkah kongret.
Apalagi, lokasi tanggul yang nyaris ambruk ke sungai itu berada pada pertemuan antara dua sungai besar yaitu Sungai Sombe Lewara dengan Sungai Gumbasa menyatu di Sungai Palu.