REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengutuk serangan bom dan senjata bunuh diri terhadap restoran di Kabul. Serangan itu menewaskan empat staf PBB, termasuk 14 korban jiwa lainnya.
PBB menyatakan, korban tewas lainnya dari serangan yang diklaim oleh gerilyawan Taliban adalah berasal dari organisasi internasional lainnya.
"Serangan yang ditargetkan terhadap warga sipil tersebut benar-benar tidak dapat diterima dan pelanggaran mengerikan terhadap hukum kemanusiaan internasional," kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq.
Menurutnya, Ban mengutuk serangan itu dalam istilah terkeras. Empat staf sipil tewas, kata PBB, tetapi tidak memberikan rincian lainnya mengenai korban.
Dana Moneter Internasional telah mengatakan perwakilannya di Afghanistan tewas dalam serangan di sebuah restoran populer dengan orang asing.
PBB hadir untuk mengambil peran utama di Afghanistan ketika pasukan internasional menyelesaikan penarikan mereka pada 2014 dan pemerintah mempersiapkan diri dengan pemilu.
Dewan Keamanan menegaskan kembali keprihatinan serius mereka pada ancaman yang ditimbulkan oleh Taliban, Alqaida dan kelompok-kelompok bersenjata ilegal terhadap penduduk setempat, pasukan keamanan nasional, dan militer internasional serta upaya bantuan internasional di Afghanistan.