REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS John Kerry memuji keputusan oposisi Suriah untuk menghadiri perundingan.
''Ini merupakan keputusan berani demi rakyat Suriah yang telah menderita di bawah kebrutalan rezim Bashar al-Assad dan perang sipil berkepanjangan,'' kata Kerry, Sabtu (19/1). Ia menambahkan keputusan ini pun menjadi titik awal untuk membawa Suriah menuju masa depan yang lebih baik.
Pemungutan suara yang digelar oposisi untuk memutuskan kehadirannya di Jenewa dilakukan secara rahasia di tengah tekanan Barat dan Arab yang menjadi pendukung mereka.
Aljazeera melansir banyak anggota oposisi yang memboikot pertemuan oposisi di Istambul yang digelar sejak Jum'at (17/1) lalu. Pertemuan ini memiliki aturan utama yang jelas, suara mayoritas akan menentukan sikap oposisi.
Kubu pemerintah Suriah sendiri sudah menyatakan akan hadir dua hari sebelum oposisi menyatakan sikapnya. Melalui surat resminya, Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem sempat meminta Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk menata ulang poin perundingan. Sekitar 120 ribu orang tewas dalam konflik bersenjata yang berlangsung hampir tiga tahun di Suriah.