REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Memasuki hari keempat, hujan deras terus melanda wilayah Kabupaten Indramayu. Kondisi itu mengakibatkan banjir semakin meluas dan parah.
Berdasarkan pantauan Republika, Senin (20/1) sekitar pukul 06.00 WIB, banjir di antaranya menerjang pemukiman warga di Blok Ketimpal, Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu. Banjir memasuki rumah-rumah warga dengan ketinggian hingga satu meter.
Warga pun memilih mengungsi karena khawatir banjir akan semakin meninggi. Pasalnya, hingga saat ini hujan deras masih terus turun. Apalagi, posisi rumah-rumah mereka lebih rendah dari jalan raya. ''Baru kali ini banjir masuk rumah,'' ujar seorang warga setempat, Ani Susiani.
Untuk mencegah banjir semakin tinggi, sejumlah warga akhirnya berinisiatif menjebol tembok pembatas antara pemukiman warga dengan perumahan Prawira Kelopo Residence.
Warga yang rumahnya terendam pun memilih mengungsi ke ruas jalan raya yang posisinya lebih tinggi. Adapula yang memilih mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman.
Seperti diberitakan, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Indramayu sejak Jumat (17/1), telah merendam sedikitnya 22 kecamatan di Kabupaten Indramayu. Dari jumlah itu, banjir terparah merendam empat desa di Kecamatan Patrol.
Di daerah itu, banjir merendam 8.000 unit rumah warga dengan ketinggian hingga dua meter. Warga pun diungsikan ke masjid terdekat.
Banjir juga menggenangi jalur utama pantura Indramayu yang jadi penghubung Jakarta-Jateng. Akibatnya, kendaraan macet puluhan kilometer sejak Ahad (19/1)