REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Ekspor Cina berkontribusi terhadap polusi udara di AS. Hal tersebut dilaporkan dalam jurnal Akademi Sains Nasional Jepang (PNAS). Laporan menyebutkan industri ekspor di Cina berkontribusi sebesar 20 persen dari total polusi dari Cina.
Laporan tersebut dibuat tiga ilmuwan dari AS, UK dan Cina. Peneliti menggunakan data dari 2006 untuk meneliti pencemar udara seperti sulfur dioksida dan karbon hitam diterbangkan dari Cina ke sebelah barat AS. “Produk ekspor Cina tidak mengandung polusi, tetapi proses pembuatannya menyebabkan polusi,” ujar laporan tersebut, dikutip The Verge, Rabu (23/1).
Dibandingkan emisi dari mobil dan kilang, ekspor dari Cina masih berkontribusi kecil terhadap total polusi udara di AS. Berdasarkan penelitian tersebut, industri ekspor Cina berkontribusi sebesar 12-24 persen dari konsentrasi sulfat di bagian barat AS. Setiap tahun, Los Angeles mengalami paling tidak satu hari peningkatan kabut asap yang disebabkan oleh pabrik.
Peneliti melaporkan pabrik di luar Cina juga tidak berarti membuat AS dan negara-negara lainnya bebas dari dampak lingkungan.
“Jika kamu membeli sebuah produk di Wal-Mart, produk tersebut pasti dibuat di suatu tempat. Produk tersebut tidak mengandung polusi, tapi proses pembuatannya menyebabkan polusi,” ujar salah satu ilmuwan yang menulis jurnal tersebut, Steve Davis.