Kamis 23 Jan 2014 17:48 WIB

50 Persen Sawah Pantura Bakal Puso

Rep: Hafidz Muftisany/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sejumlah petani menanam padi di lahan sawah Desa Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah petani menanam padi di lahan sawah Desa Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Lahan-lahan pertanian di sepanjang Pantura masih terendam air. Hujan yang mengguyur tiga hari berturut-turut hingga kemarin membuat lahan pertanian di sembilan kabupaten di Pantura terancam puso.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI) Riyono menyebut pantauan di lapangan, banjir di Pekalongan sudah mulai surut. Namun yang masih parah adalah Pati, Demak dan Kudus.

"Hampir 20 ribu hektare lahan pertanian terendam air. Ancaman pusonya mencapai 50 persen," ujarnya saat dihubungi RoL, Kamis (23/1).

Riyono menjelaskan, sebagian besar lahan yang terendam memang masih berumur 5-15 hari. Saat ini petani sedang memasuki musim tanam.

Ia menyebut kelemahan petani tidak bisa serantak dalam menanam. Riyono sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk meminimalisir kerugian. "Perkiraan ruginya hampir Rp 6 miliar."

Banjir tahun ini dinilai belum separah tahun lalu. Sehingga belum mengganggu pasokan bahan pangan dan harga-harga. Namun jika air yang menggenangi Pati dan Demak tidak surut seminggu ke depan, gejolak harga pasti terjadi.

Ia juga menuntut pemerintah agar memperhatikan keseimbangan pembangunan terutama membangun jalan. Jalan di Pantura semakin tahun semakin tinggi. Namun tidak dibarengi dengan pembangunan irigasi yang baik di kanan-kirinya.

"Akibatnya air lari ke sawah semua," terangnya. Saat ini saja kondisi irigasi di pinggir jalan Pantura rusak separuhnya. Sementara yang lebih parah, masih banyak jalan yang tidak dilengkapi sistem drainase di pinggirannya. "Pemerintah masih tergagap antisipasi banjir ini."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement