REPUBLIKA.CO.ID, Washington DC – Militer AS telah merubah aturan mengenai seragam tentara militer. Bagi muslim di Amerika Serikat mereka diizinkan menggunakn atribut keagamaan, seperti turban, jilbab, dan memelihara jenggot asalkan tidak berdampak negatif pada tugasnya.
Ibrahim Hooper, Juru Bicara Council on American Islamic Relations mengatakan militer AS telah mempermudah aturan seragam. “Secara individual mereka bebas mengekspresikan keyakinan beribadah kecuali memiliki dampak negatif dari kesiapan militer, pasukan , ketertiban dan disiplin.
Komandan pasukan dapat memberikan izin khusus bagi mereka yang berseragam dengan atribut keagamaan. Namun akomodasi tersebut dapat saja ditolak ketika ada misi yang lebih penting dan harus menanggalkan atribut keagamaan mereka.
Artinya, jangan sampai keyakinan, prinsip-prinsip moral agama tidak dapat dijadikan alasan sebagai dasar penolakan untuk pendidikan, penugasan, pelatihan promosi militer, Sehingga merugikan personil lain bahkan diskriminasi antarpersonil.