REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mengatakan tidak akan pindah dari Partai Demokrat. "Tidak (akan pindah partai)," kata Pasek saat menjawab pertanyaan wartawan soal kemungkinan dirinya berpinda partai di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/1).
Pasek menyatakan, dia khawatir mendapat teguran dari Badan Kehormatan DPR apabila meninggalkan Demokrat. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal pernyataannya itu. "Nanti dimarahi BK," ujar Pasek sambil tertawa.
Sekretaris Jendral Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia ini tidak khawatir apabila DPP tetap berupaya memberhentikan dirinya sebagai anggota DPR. Terpenting, menurut Pasek, pemberhentian dirinya dilakukan dengan prosedur yang benar sesuai aturan yang berlaku di internal partai.
"Kita menginginkan kalau ada putusan dilakukan dengan mekanisme yang kuat. Politik cerdas dan santun itu melalui mekanisme yang ketat," kata Pasek.
Pasek berharap tuduhan DPP bahwa dirinya melanggar kode etik partai juga diberlakukan kepada kader Demokrat lain. "Jangan ada diskriminasi penegakan kode etik partai," ujar Pasek.
Sejak Demokrat dipimpin SBY Pasek merasa diperlakukan diskriminatif oleh partai. Pasek mencontohkan begitu SBY menjadi Ketua Umum Demokrat dirinya langsung dicopot sebagai pengurus DPP, Ketua Komisi III DPR, dan dirotasi dari anggota Komisi III ke Komisi IX DPR.
"Padahal sebelum KLB saya yang mengusulkan agar SBY menjadi ketua umum partai," katanya.
Pasek menyatakan selama diperlakukan diskriminatif dia tidak pernah melakukan protes. Namun khusus untuk pemberhentian dirinya sebagai anggota DPR, Pasek mengaku harus melawan karena prosedurnya tidak benar. "Tapi sekarang saya diberhentikan tidak sesuai prosedur jadi saya melawan," ujarnya.