REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Sedikitnya puluhan unit rumah warga di Kabupaten Maluku Tenggara, Ahad (2/2), hancur diterjang terpaan angin kencang.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Maluku, Kifly Wakanno, dikonfirmasi, Senin, mengatakan diberi laporan BPBD Maluku Tenggara soal bencana alam yang dipengaruhi dampak tiga daerah tekanan rendah (tropical low) di Utara Australia.
"Kami dilaporkan puluhan unit rumah warga hancur karena terpaan angin kencang lebih dari 35 kilometer per jam," ujarnya.
Angin kencang mempengaruhi tinggi gelombang laut mencapai empat meter sehingga menggenangi permukiman penduduk 60 CM dari garis pantai di desa Ohoi Mataholat, Ohoi Daftel, Ohoi Leroholim, Ohoi Karkari dan Ohoi Ngat, kecamatan Kei Besar. Akibatnya warga mengungsi sekitar 1.000 orang ke kawasan tinggi guna mengantisipasi korban jiwa.
"Sulit menyalurkan bantuan ke sana karena kondisi laut tidak bersahabat sehingga sedang dikoordinasikan untuk penanganan secepatnya," kata Kifly.
Dia mengakui, BPBD Kota Tual juga melaporkan ada jembatan yang putus karena banjir rob akibat hujan mengguyur daerah setempat. "Belum ada laporan korban jiwa akibat dampak cuaca ekstrem akibat musim pancaroba melanda Tanah Air saat ini," kata Kifly.